(Catatan MaknaKata: Puisi ini telah dinobatkan sebagai Pemenang Ketiga dalam Lomba Puisi 2016-Departemen Biologi IPB) Biar seharian ini Daku dipenuhi sedalam rindu Setapak jalan ku lalui Penuh udara tercampur bau tanah Siraman air dari langit Meluruhkan kepenatan Menyadarkan diri Bahwa […]
Puisi
Kopi atau Teh
(Catatan Maknakata: Puisi ini telah dinobatkan sebagai pemenang Kedua Lomba Cerpen 2016-Departemen Biologi 2016) Selamat datang Tuan Saya ingin menawarkan kopi atau teh Musim ini udara begitu dingin Tuan Terlalu dingin untuk Bunga Matahari dapat bertahan Namun kemarin sosok Matahari […]
Daisy di Ujung Senja
(Catatan MaknaKata: Puisi berikut telah dinobatkan sebagai pemenang Pertama dalam lomba Puisi 2016 – Departemen Biologi IPB) Temaram hati yang hendak sirna Melupakan setitik cahaya di kelamnya kalbu Kesalahan langkah yang terkulai Melalaikan hasrat hendak bangkit Keteguhan hati sepekat asap […]
Rindu
Aku tak tahu apa yang harus dilakukan dengan kata bernama rindu Rasanya aku terbelengu Aku tak tahu pasti pada siapa aku merindu Pada siapa aku bisa menghapus pilu Rindu, Rindu bagai Randu Yang mekar, dan berhamburan diterpa angin Rindu, […]
Ceritamu
Jadi, ceritakan kepadaku bagaimana kamu masuk semester satu Bingung ini itu Juga ceritakan kepadaku bagaimana kamu masuk semester dua Aktif sana sini Ceritakan lagi kepadaku bagaimana kamu masuk semester tiga Naksir dia dan aku Jangan bosan cerita kepadaku bagaimana kamu […]
Rigel dan Excelsa
Bagai cahaya biru sang Rigel Di penghujung gelapnya kota hujan Besitan tatapanmu sekuat kilasan cahayanya Rona senyummu melemahkan sinar bintang lain Bagai aroma kerinduan sang Excelsa Pekatnya tiada arti tanpa kebebasan Terdiam tanpa tatapan, menatap kebahagiaan jiwa lain Seolah terperangkap […]
Tersesat
Tiga tahun yang lalu adalah kala pertama untuk kaki ini menapaki tanah, batuan, rumput, serta jalanan kota hujan tak pernah sedetik pun bermimpi untuk menjejaki setiap urat nadinya tak pernah sedetik pun berharap untuk menghirup sejuk dan dingin udaranya […]
Terlambat
Demi uang Kau bunuh anakku Kau jadikan diriku Pelacur! Tak sadar kah kau Bahwa anakku Adalah harta paru-parumu! Sungguh! Tak dapat kau bangun Pencakar langit di atas tubuhku Tubuhku hanya ingin Menjadi alas bertapaknya Kehidupan anakku Biarkanlah anakku hidup Di […]
Kutunggu engkau di kota Bogor
Gerimis hujan turun beramai-ramai layaknya mereka yang lalu lalang di depanku Baju rombeng yang melekat di badan sudah tak mampu melindungi kulit ini Aku hanya bisa duduk terdiam pasrah di depan Tugu Kujang Menunggu hujan selesai membasahi bumi Pakuan Nyala […]
Bogor kota kenangan
Saat itu kita berjalan bersama Ketika bis tak kunjung datang Dan ojek terlalu mahal terkadang Aku rindu jalanan itu Waktu itu kita tertawa di jam kosong Ketika dosen belum datang Walau kita habis begadang Aku rindu kelas itu […]