Hello Makna Kata

Menelisik Makna dalam Untaian Kata

Kinara Raya Larasati

Menjadi orang yang sering tersakiti, membuatku sulit untuk membuka diri.

Itulah aku.

Lama sudah luka itu tertoreh, namun bekasnya masih tersisa dan terlihat nyata.

Aku menjadi orang yang sangat tertutup sejak masih remaja.

Dua kepribadian sepertinya menetap didiriku, perlahan tapi pasti.

Aku terlihat ceria, bahagia, dan baik-baik saja diluar.

Tapi sesungguhnya tidak didasar sukmaku.

Aku selalu dirundung lantaran fisikku.

Fisik tak rupawan, penampilan tak menawan.

Setiap hari aku dirundung dengan hal yang sama.

Lambat laun aku terbiasa, namun ternyata luka semakin menganga.

Tahu kah kamu betapa hatiku terlukan lantaran dirundung kala ku didepan dia yang kucinta.

Aku seperti tak punya muka.

Aku semakin hari semakin tak percaya cinta.

Peristiwa itu terus berlanjut didepan mata.

Aku diam, diam, dan terus diam.

Hingga datang seseorang yang membuatku berharga.

Namun, ia tak juga mampu ucapkan cinta.

Meski sikapnya terlihat nyata, ia membelaku yang dihina.

Aku tahu, kami tak mungkin bersama.

Aku semakin tak tahu apa itu cinta.

Bagaimana seseorang dapat mencintaimu kecuali hanya lewat fisik belaka.

Aku, tak pernah jadi istimewa bahkan untuk diriku sendiri.

Suatu hari, ada lagi dia, dia, dia yang lain yang singgah dihidupku.

Namun aku terlanjur terluka untuk semua hinaan yang mendera.

Aku merasa tak pantas untuk dicinta.

Diriku semakin tertutup perihal asmara.

Aku tak sanggup jujur perihal perasaan yang mendera.

Dia, dia, dia, hanya ingin berteman belaka, kilahku.

“Ah, paling dia hanya menganggapku teman biasa. Dia banyak fans-nya.” sangkalku tiap orang berkata perihal aku dengan dia, dia, bahkan dia.

Mataku kian kabur melihat kenyataan yang ada.

Bahwa tak perlu menjadi luar biasa untuk dicinta.

Cukup jadi dirimu yang sederhana.

Tapi aku sering terlambat menyadarinya.

Entah mataku yang terlalu buta, isi batok kepalaku yang keras kepala, atau hatiku yang enggan terluka, aku menutup semua kemungkinan yang ada.

Dirundung, dirisak, dihina, membuatku merasa tak berharga, bahkan untuk mengejar ia yang aku damba.

Kamu tahu bahwa efek merundung seseorang bisa berakibat jauh melampaui yang kamu pikirkan?

Lukanya membekas, menjadikannya pribadi yang lain.

Menjadi pencemas, penakut, bahkan tak percaya diri.

Masihkah kamu mau merundung seseorang lantaran ia tak rupawan?

Perihal asmara, kau harus mengungkapkannya biar ia tahu begitu berharganya ia untukmu.

Cuma itu satu-satunya jalan yang kamu punya agar ia percaya.

Itulah aku, Kinara Raya Larasati, jika kau mau tahu.

 

Karya: Eneng Nunuz R

ig; @kelanakucom

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *