Aku mengenalmu sepuluh tahun silam
Tatkala kabut menyelumuti rupamu yang menawan
Tatkala awan mendung menghalangi sinar menyentuh tubuhmu dalam-dalam
Tatkala basah adalah cara kita bersentuhan
Rintik hujan adalah tanda darimu untuk bertukar kenangan
Kilatan halilintar adalah caramu bersenda gurau dengan perasaan
Gemuruh awan adalah caramu menunjukan rasa kegalauan
Yang kadang menumpahkan tangis tak berkesudahan
Langitmu awal tahun itu begitu kelabu,
Kenapa tak kau tumpahkan saja gundahmu
Kalaulah ada yang mencibirmu,
Itulah harga dari setiap pilihan polahmu,
Ada yang benci hujanmu,
Tapi betapa banyak yang bergantung pada rinai airmu
Bogor
Hujan adalah takdirmu
Yang Tuhan pilihkan sebagai jalan hidupmu
Ikhlaskan mereka yang mencibirmu
Februari 2017
Oleh: Eeng Nunuz Rohmatullayaly dan Laurentia Henrieta PSP
Ig: @kelanakucom, @laurenhenrieta