kuburai, kukoyak
inginnya
antara sistem limbik,
hipotalamus
seenaknya
mengatur hal
di dalam diri
kucucuk, kupelantingkan
inginnya
tapi ia malah merangkak
diam-diam merambat,
memasukan kedua tangannya
ke dalam saku celanaku
apa dayaku, kalau bukan
kutambah kuateratannya
inginnya
kuputuskan, kuceraiberai
antara sistem limbik, hipotalamus
seenaknya
memilih mana yang pantas
dan tidak pantas
kusempitkan, kumampatkan
inginnya
dan ia malah menguraidirinya,
menghampiri diriku yang
memang sedang menyerpih
apa dayaku, kalau bukan
kutunggui ia sampai
benar-benar menyusun
tubuhku kembali esoknya
kepada hal yang di luar diri
sebelum rasaingin suruh
akuingin melakukannya
sebelum kehilangan terasa
akuingin pergi lebihdulu
sebelum aku dihapuskan
akuingin tiada sejak awal
wahai amigdala segeralah
sirna!
ikatan ada berandai bisa melihat
aku yangmemiliki
sementara di ujung akhir ikatan hilang
tak henti-hentinya berharap
akudihapuskan dari yangmemiliki
dan rentang hidup setuju menolak
hal yang diluar diri tidak lahir dari
rahim ibu. dan ikatan lepas sedih, berpisahan,
mengarsipkan tubuhnya kepada rangkasenja
Oleh: Adi Darmawa