ku disentuh, dirasuki
oleh ruhmu
kendaliku. selalu dibiarkan bebas
menunggu yang datang
aku akan tertawa sendirian
di luar awan-awan menggeram
menggiring langit kepada wajah ibu
yang suram
kubiarkan tubuh telanjang, aku akan berdansa
di atas seluruh dukaku yang juga senyummu
pintu, kursi mereka berderit-derit
piring,gelas di dapur beterbangan
aku berdansa, menangis, tertawa
kulihat langit-langit atap di atasnya
kau sedang bebas memandangku
dengan kepala hampir terputus
tes…tes..tes aku dimandikan darahmu
dan aku tertawa, aku berdansa, menangis
Karya: Adi Darmawan