Kau berlaga sangat romantis
Bergerak ke depan dengan kaki terseret
Matamu penuh pesona,
gelap dan buas
Jiwamu bukan mayat tapi
adalah makhluk api
Gaya makanmu, tanpa jeda
terlihat anggun di mataku
Kedinginanmu sentuh jiwaku, tuk
memberimu kecupan rasa cinta
Rasa gila yang hanya aku memilikinya
Inginku mengukir seluruh tubuhmu
namaku dengan benang layangan
Yang baru putus tepat
setelah kumengetik ini.
Karya: Adi Darmawan