Hello Makna Kata

Menelisik Makna dalam Untaian Kata

Tidak Ada New York Hari Ini – Sebuah Catatan

images“In order to understand, I destroyed myself”

-Fernando Pessoa

Siapa sih yang tidak kenal dengan kumpulan puisi berikut ini? Semenjak didedikasikan sebagai kumpulan puisi yang ditulis oleh “Rangga” dalam sekuel film ‘Ada Apa dengan Cinta? 2 (AADC 2)’. Buku ini menjadi buku yang paling dicari oleh semua kawula muda Indonesia. Sebenarnya ini adalah berita gembira bagi kalangan pecinta sastra, karena sekali lagi sastra Indonesia dapat hidup ditengah era modernisasi dunia. Sastra akan kembali dicintai dan tidak dinilai picisan; sesuatu yang hanya dimiliki dan dimengerti oleh kaum roman-nerd-introvert. Semoga ini bukanlah suatu hingar bingar sementara.
Membaca lembar demi lembar kumpulan puisi ini serta memanjakan mata dengan “street photography keseharian New York” dapat membuat kita “Jatuh Cinta”. Jatuh cinta pada rasa mencintai, jatuh cinta pada rasa merindu, jatuh cinta pada cemburu, jatuh cinta pada resah-gelisah, jatuh cinta pada rasa itu sendiri. Kemudian, kita akan dibuat terdiam, termenung, meresapi setiap untaian kata, makna yang tersirat dan tersurat didalamnya. Merasakan kebekuan jiwa, dingin angin malam, kehangatan mentari pagi, dan panas yang membara.
Jempol untuk  bang Aan yang mendedikasikan raganya  selama 3 bulan masa perenungan membiarkan diri tenggelam dalam sosok Rangga, memahami perasaannya, jiwanya, kesepiannya, rinda dan cintanya. Hingga terlahir karya fenomenal yang mengangkat sastra menjadi tren modern generasi muda Indonesia.

BAHASA BARU

Di bawah langit yang sama, ada dua dunia berbeda. Jarak yang membentang di antaranya menciptakan bahasa baru untuk kita. Tiap kata yang kau ucapkan selalu berarti kapan. Tiap kata yang aku kecupkan melulu berarti akan.

M. Aan Mansyur; Tidak Ada New York Hari Ini-

(Rianti-2016)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *