—untuk Eka Mulyani
rambutku digerai angin kereta
yang melaju
sedetik kelebat wajah
penumpang membekas
di ingatan
bersama dengan itu,
terjadilah
dialog antara diri yang
ingin dibawa pergi
dan diri yang ingin membuang
diri
bukankah pergi adalah menghilangkan
diri dari sebuah kemunculan?
bukankah membuangdiri adalah
menghilangkan diri dari sebuah kemunculan?
bukankah pergi adalah menghilangkan
diri dari sebuah kemunculan? tapi kembali, tapi pulang
bukankah membuangdiri adalah menghilangkan diri dari sebuah kemunculan? dan tidak kembali, tidak pulang
terlalu banyak orang-orang bertujuan. di pasar, di clubbing, di gang sempit, di pohon mangga, di terminalkota, di mimpi-mimpi.dimana tempat yang tidak ada orang-orang bertujuan? dimana tempat yang ada orang-orang membuangdiri?
bukankah di seluruh tempat yang tidak ada orang-orang bertujuan? tapi dimana?
apalagi kalau bukan di ketiadaaan. di ketaknyataan. di contoh-contoh yang diceritakan orangtua kepada anaknya.
Karya: Adi Darmawan