selalu inilah
masalahnya
di tengah pasar perasaan
aku adalah apa yang tiada
terpajang digerai
di kerumunan manapun
aku berada, aku adalah
barang-barang yang tiada
masuk daftar belanja
jika kubiarkan tubuh
terbawa entah ke kulkas
milik siapa
kutanggalkan satu per satu
riwayat transaksi
dan selalu
deretan harga menyusup
ke terbit kalbu
mengisi ruang tubuh yang
kutinggalkan
andai skala prioritas
mampu membuat pasar
perasaan tidak sesibuk ini
dan penjual sentimental,
pembeli emosional tidak
menakar, mengukur, menimbang
massa bersih dari kotor
alat pengecap milik mereka
kau mungkin akan ada waktu
atau membiarkan dirimu
tidak melakukan apa-apa lagi
ijinkan aku masuk, kesemua
alasanmu, agar senantiasa
kau penuh
(Karya: Adi Darmawan)