Hello Makna Kata

Menelisik Makna dalam Untaian Kata

PANTASKAH AKU

kucing

Aku berkelamin perempuan,
mendambakanmu yang berkelamin jantan,
Aku tak punya paras rupawan,
hanya memiliki kasih yang menawan.

Jika perempuan pintar memasak, itu bukan aku,
Jika perempuan pintar bersolek, itu pun juga bukan aku,
Jadi pantaskah aku menemani hidupmu?
Jadi sudikah kamu memilihku?

Apakah perempuan hanya dinilai dengan pintar memasak dan bersolek?
“tidak” itu jawabanmu.
Apakah perempuan harus pintar dalam segala hal?
“iya” itu pun jawabanmu.

Perempuan harus tangguh untuk dikatakan layak,
Perempuan harus cerdas untuk dikatakan layak,
Perempuan harus lembut perangainya untuk dikatakan layak,
Perempuan harus taat ibadah untuk dikatakan layak.

Lalu aku mempertanyakan kegundahan itu pada dinding bisu,
Pantaskah aku?
Lalu aku bercermin pada ibu muda yang menyusui anak di gerbong kereta,
Pantaskah aku?

Ada labirin di otakmu untuk memilihku,
Ada ragu di hatimu untuk bersanding denganku,
Sedangkan aku tak pernah bermain labirin untuk memilihmu
Sedangkan aku tak pernah sangsi menyimpanmu dalam ruang perasaanku.

Maka sudahkah “kita” dapat menerima kekurangan orang lain?
Jika sudah, adakah rasa menyesal karena telah memilih bertahan pada kekurangannya?
Penyesalan milik manusia yang belum siap pada pilihannya,
Penyesalan tak pernah datang lebih dulu.
Lalu, pantaskah aku?

Bekasi, April 2018
Ragil Pratiwi

Ig: @agilepratiwi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *