Hello Makna Kata

Menelisik Makna dalam Untaian Kata

Milana – Sebuah Catatan

IMG_5955
Edited Photo by: Rianti 2016
Belakangan ini saya sedang tertarik dengan bacaan yang ringan-ringan saja, kumpulan puisi ataupun kumpulan cerpen yang bisa saya nikmati sepenggal-sepenggal tanpa harus mencari waktu khusus untuk menghabiskan sebuah buku. Tapi kumpulan cerpen yang satu ini benar-membuat saya hanyut di dalam setiap kisahnya 🙂
Bernard Batubara dikenal sebagai seorang penulis muda berbakat yang beberapa novelnya telah diangkat ke layar kaca. Sebut saja: Radio Galau FM dan Kata Hati. Namun mungkin hanya beberapa yang tahu kalau dia juga seorang penulis puisi dan cerpen yang karya-karyanya telah banyak dimuat majalah seni, harian lokal, maupun nasional.
Dalam kumpulan cerpen ini, Benard mampu menggunakan tema-tema keseharian maupun kisah hidup minoritas menjadi suatu kisah fiksi yang segar dan akhir yang tak terduga, seperti: Lelaki berpayung dan gadis yang mencintai hujan, Goa Maria, Tikungan, Hanya empat putaran, dan The beautiful stranger. Dia bisa menjadi lelaki, perempuan, maupun menginterpretasikan “jiwa” objek tak bergerak pada Lukisan kali dan pohon tua serta Beberapa adegan yang tersembunyi di pagi hari. Dia juga pandai memainkan kisah dengan bumbu mistis yang dapat dinikmati di Jung, Pintu yang tak terkunci, serta cermin. Beberapa kisah di dalamnya merupakan pengembangan karya sastra yang pernah ditulis oleh Bernard sendiri maupun kawan-kawannya, termasuk salah satu kisah yang terinspirasi dari lagu jazz klasik milik Frank Sinatra: Semalam dengan Diana Krall. Secara keseluruhan, kisah-kisah pada kumpulan cerita pendek ini kaya akan tema dan nuansa, sehingga pembaca diajak untuk berwisata kata dibalik setiap makna cerita. Cukup menarik dan tidak membosankan 🙂
Sebagai bonus, novel ini juga menyuguhkan ilustrasi-ilustrasi seni pada setiap judul kisah singkatnya. Termasuk sampul depan yang berupa lembayung langit senja seolah menegaskan kisah-kisahnya yang hangat. Sangat indah! Bacaan yang sangat cocok dinikmati kala bersantai atau sekedar membunuh kebosanan.

“Kepada embun: sebagai tepian daun, tak ada yang bisa kuperbuat selain menjaga dan memperhatikanmu. Jika kau ingin jatuh, jatuhlah perlahan.”

-Tepian Daun

(di dalam: Beberapa adegan yang tersembunyi di pagi hari – Milana – Bernard Batubara).

(Rianti, Juni 2016)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *