Hello Makna Kata

Menelisik Makna dalam Untaian Kata

LARON (Sebuah Cerita Sangat Singkat)

Laron-laron beterbangan mengintari cahaya
Laron-laron mengintari cahaya Foto oleh A. Surya Dwipa Iryam

Hampir dua puluh menit yang lalu, ratusan ekor laron menari dengan riuh mengelilingi temaramnya cahaya lampu di halaman depan sebuah rumah sewa.

“Hore.. malam ini aku dikawini!!”, teriak seekor betina dengan lantang sembari berlenggok di atas dinding kusam. “Ah..jangan senang dulu, perbandingan antara kamu dikawini atau mati dalam keadaan lajang masih fifty-fifty!”, ujar betina gendut di pinggir kusen jendela yang sok berbahasa inggris. “Jangan terlalu optimis kawan..kalian tahu? Akulah yang akan paling diburu oleh puluhan jantan petang ini!”, ucap betina lain yang terlalu bersemangat untuk dijantani. Suara kepakan sayap mulai mereda, ah…rupanya proses kawin mawin sudah mulai berlangsung, pikirku sembari mengamati dari balik kelambu.

Suara makin mereda dan hilang… Sayap-sayap sudah ditanggalkan dan kini mereka mulai merayap di atas ubin. Mencari keheningan dan kegelapan di sela-sela lemari. Tak berselang lama, lusinan pejantan muda mulai mendekati ujung abdomen para betina. Masih saja para betina memperdebatkan diri mereka masing-masing. Meributkan siapa yang akan kawin duluan. Mereka meninggalkanku yang masih saja sendiri malam ini. Sendiri dalam renungan mengenai makna mencintai.  Lalu tergeming di atas peraduan.

Oleh: A. Surya Dwipa Irsyam

(Cerita sangat singkat ini ditulis pada bulan Desember 2012 dan dimodifikasi pada Mei 2016)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *