Jatuh, terjerembab, luluh
Air mata dan darah berpeluh
Lelaki kekar menjadi rusuh
Aku meringkuk, menangis, luruh
Naluriku berserah, menyerah
Pandanganku menjadi maya
Usiaku belumlah tua
Langkah kakiku masihlah sementara
Aku ingin hidup lebih lama
Nada-nada alam menidurkanku
Gempita sorak mereka, merayakanku
Bogor, 19 Juni 2020
(Karya: Puji Rianti)