Hello Makna Kata

Menelisik Makna dalam Untaian Kata

Hidup Sederhana – Sebuah Catatan

hidup sederhana - Desi anwar

(Foto: Rianti 2016)

 

Bacaan yang cocok dinikmati sambil berakhir pekan untuk mengingatkan kita akan pentingnya menjadi bahagia 🙂
Hidup sederhana. Dua kata yang cukup singkat. Dua kata yang terlihat pendek tapi sarat makna. Dua kata yang hampir tak nyata saat ini. Kita telah mejadi terlalu sibuk dengan segala urusannya. Sibuk menjadi yang terajin, terbaik, tersukses, terkaya, terhebat, terhormat, termasyur, dan segala ter- yang lainnya. Terkadang kita lupa, bahwa hidup bukan melulu soal pencapaian atas “nama baik” kita. Bukan berarti 60x60x24x365 detik dalam setahun hidup ini harus dihabiskan untuk kekayaan semata. Menjadi kaya pun bukan melulu masalah harta.
Desi Anwar mengajak kita untuk sejenak “berleha-leha”, sandarkan punggung di atas tikar pasir putih berselimut gulungan buih ombak sepanjang mata memandang. Atau…manjakan kaki kita di atas  permadani rerumputan yang basah oleh embun, sambil menghirup segarnya udara pengunungan di zamrud khatulistiwa. Atau….yang paling sederhana bersantai dirumah bersama orang terkasih, membaca buku berjam-jam, memasak dengan penuh cinta, menikmati musik sambil berdendang, merapikan halaman hijau dengan penuh gairah, maupun bermain dengan hewan kesayangan sampai keringetan. Hal-hal ini lah yang dapat me-re-charge jiwa kita, sederhana tapi selalu kita abaikan. “Aduh ga punya waktu deh untuk kaya gitu, banyak kerjaan nih”, kalimat itulah yang sering kita paksakan dalam otak kita, meracuni jiwa, menipu diri sendiri.
Ada sekitar 53 kisah atau cerita pendek yang dapat menginspirasi kita untuk mencoba hidup secara sederhana. Seluruh kisah ini juga dilengkapi dengan pelbagai koleksi foto pribadi milik Desi hasil kecintaannya akan fotografi dan alam serta kehidupan sekitar. Hanyut dalam kisah-kisah tersebut, kita bisa menjadi kanak-kanak kembali, menikmati secangkir teh, sekedar sejenak menyendiri, atau menikmati sepenggal kisah masa lalu dengan mengunjungi museum di kota kita, berjalan kaki, berkreasi, menghabiskan waktu dengan sahabat, bepergian, berbagi, sekedar memuji, mengecilkan volume, menerima perubahan, terus belajar, menjadi malu, merasakan kebebasan, atau selalu menyemangati diri sendiri dan merasa bahagia. Kata orang, “bahagia itu sederhana”. Mampukah kita menjadi bahagia dengan sederhana? Hanya Anda yang dapat menjawabnya 🙂

(Rianti 2016)

“Mengapa Hidup Sederhana? Karena kalaulah ada hal yang mampu  kita lakukan dengan baik dalam hidup ini, itu tak lain adalah membuat segala sesuatu menjadi rumit!

0 thoughts on “Hidup Sederhana – Sebuah Catatan

  1. Terkesan dengan kalimat ini. “Aduh ga punya waktu deh untuk kaya gitu, banyak kerjaan nih”, kalimat itulah yang sering kita paksakan dalam otak kita, meracuni jiwa, menipu diri sendiri.

    Jadi menjadi bahagia adalah pilihan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *