Hello Makna Kata

Menelisik Makna dalam Untaian Kata

Fragmen kesedihan

Aku tidak bisa diam.
di kesunyian yang ramai
Aku tidak bisa menguasai diri.
di obituari kau, sering ku membayang.
Di matamu-aku siluman yang melakukan penghabisan.

kepada orang-orang mati. bunuh diri.
kamera hanya memotret keluarga-keluarga bahagia, kekasih-kekasih baru. kamera benci kesedihan, murung, kekurangan-diri, apalagi mayat kau bersama orang-orang mati. bunuh diri.

(I) Sayang. Aku ingin aku cinta kamu yang cintanya bukan kepada aku. Aku ingin aku cinta kamu dan terluka sendirian. dengan luka ini, aku harap suatu hari nanti akan berubah jadi penyakit. Aku sakit-sakitan bertahun-tahun tapi tidak minum obat tidak mampus. Aku sakit-sakitan bertahun-tahun sampai tua. sampai mungkin akan mampus. sampai mungkin akan tak ingat-ingat lagi kamu.

(II) Sayang. aku beritahu padamu. jiwa yang kesakitan hanya mencari jiwa yang kesakitan lainnya. kau bersama hasrat diri yang tenggelam dalam secawan anggur merah di meja perjamuan. kau bunga-bunga tanpa kelopak. yang gugurnya melupakan aku kalau aku masih kedinginan di musim kemarau nanti dan seterusnya. kau memantik asap di dasar kekeringan rambutku, menjelma lampu-lampu pijar berjalan di bawah lampu berkilo-kilo watt. sungguh kautelah mengambil anak cinta dari dalam hatiku. kaubuat aku seorang yang selamanya sendiri. bukankah cinta itu memiliki? bukankah cinta itu kekuatan yang mengalahkan hukum-hukum manusia, yang membuat aku bersedia orang bilang gila sekali pun?
bukankah tidak adil kalau kau meniadakannya? apakah kauingin, aku melihat cinta itu bukan memiliki, cinta yang memiliki tubuh cinta adalah cinta yang sebebasnya membiarkan tangan-tangan takdir menyentuhnya dan dijadikannya setiap prahara mendatangkan yakin. Percaya.
Aku bersedih.
(Oleh: Adi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *