Hinggap
Kamu, manusia paling bersahaja dengan wajah paling mendebarkan hati dari semua orang yang pernah kulihat
Aku, paling suka menciumi bau-bau manis dan wewangian harum yang ditebarkan bunga-bunga bermekaran sepanjang jalan setapak di dekat rumahmu. Maafkan, tapi daun jendela yang terbuka lebar seakan mengundangku….jadi, kadang aku suka masuk menyusup ke dalam rumahmu.
Dia, tidak ada kata-kata lain untuknya selain ”jalang”. Dia adalah penghalang besar bagiku untuk dapat selalu bersama kamu, seakan dunia ini tidak cukup besar untuk kita bertiga.
“Yang, kupu-kupu ini balik lagi nih kesini. Aku kan sudah bilang, jangan buka jendela kamu lebar-lebar. Usi dong!”
Tuh kan?
Nurkastelia Anugragrasindi
Pintu Nomor 4
Dari sederet toilet cewek di lantai 14 kantorku, entah kenapa aku paling suka deret pintu keempat dari kiri. Padahal pintunya suka susah ditutup dan dibuka. Sudah banyak yang terkunci disitu.
Justru itu yang aku suka, soalnya jarang ada yang mau menggunakan toilet itu. Jadi aku bebas berlama-lama, ngerokok sambil buang hajat tanpa ada yang mengganggu.
Bukan hanya itu, kadang pintu nomor 4 menjadi tempat tidur siang yang cukup nyaman, terutama untuk sekedar lari dari kebosanan kerja.
Tapi kenyamananku hari ini terganggu. Pintunya didobrak satpam!
Lalu tubuhku yang sudah empat hari terduduk di toilet nomor 4 diangkat, dingin, membiru dan kaku.
Hotma Juniarti
Kedua Cerita singkat diatas merupakan gambaran dari buku Kumpulan Cerita 100 Kata yang diterbitkan oleh Antipasti pada tahun 2009. Tidak banyak orang yang mengenal buku tersebut, tetapi saya adalah salah satu orang yang mengagumi karya-karya yang terangkum di dalamnya. Ditulis oleh 8 orang blogger yang terkenal pada zamannya (Andi F. Yahya, Hotma Juniarti, Jamaluddin Ahmad, Jessy ‘Jay’ Faiz, Krisna Adityawan, Laila Achmad, Nita Sellya dan Nurkastelia Anugrasindy), Buku kumpulan cerita 100 kata ini mampu membuat pembacanya terkejut sampai ke lembar terakhir. Tulisan-tulisan di dalam buku ini dimuat pertama kali dalam blog 1oo Kata, dengan tema tulisan yang sangat bervariasi. Dengan kreatif, para penulis merangkum isi cerita dengan amat singkat dan tentunya dengan akhir yang membuat saya heran, tersipu, tersenyum, sedih, bahkan merinding karena ngeri. Bagi kalian para penikmat karya sastra, buku ini sangat recomended untuk dibaca. Terlebih bagi yang tidak mempunyai banyak waktu luang, buku ini adalah pilihan yang tepat.
“Kalau buku buku ini adalah sebuah pertunjukan, sudah dipastikan saya berdiri dan memberikan tepuk tangan paling keras” begitu kata salah satu penulis terkenal -Ninit Yunita- dalam testimoninya.
(Resensi buku ini ditulis oleh Sayusti, 10 September 2016)