Untuk kamu yang sedang dimabuk asmara, yang cintanya sempurna. Ada hal yang sedang mengintaimu dibalik itu semua.
Pada sebuah bab berjudul “Cinta Sempurna” dari Buku Lima Cerita karya Desi Anwar, cerita itu bertutur tentang racun dibalik romansa berasaskan Cinta.
Cinta itu indah, menyenangkan, membuatmu bergairah setiap saat. Bersamanya adalah candu yang menggebu. Namun, benarkan itu cinta ketika tanpa kita sadar, kita memberikan ruang terlalu nyaman hingga seseorang tak mampu berkembang?
Adela dimabuk cinta pada seorang pria bernama Jacob. Mereka sama-sama tinggal di luar negeri, hingga pada akhirnya mereka ke Indonesia dan berencana melanggengkan status mereka lebih jauh lagi.
Bagi Adela, pria tersebut adalah cinta sempurna. Hingga setelah lama berpacaran, mereka berhasil sampai pada fase pernikahan. Mereka bahagia, sangat bahagia, tapi hanya sementara.
“Cinta sempurna bagi Adela adalah persatuan dua jiwa, dua pikiran, dan Jacob adalah sosok yang selaras sempurna, dalam dimensi yang lebih besar dari mereka berdua.” Terlalu naif memang. Tapi bukankah itu romansa dari cinta?
“Sepasang kekasih merasakan bahwa pertemuan mereka adalah karya takdir atau semacam rencana yang dibuat semesta. Hadiah yang diberikan kepada mereka, hanya mereka.”
Namun saat emosi mereda, kita sadar bahwa pasangan pun adalah dua individu berbeda dengan pemikiran yang berbeda dan cara menempatkan posisi dalam kehidupan pun berbeda.
Singkat cerita, waktu untuk kembali ke Luar negeri tiba. Tapi Adele memutuskan untuk tidak mengikuti Jacob kali ini. Ada perasaan aneh menahannya. Hingga ia menyadari semua bahwa, selama ini cinta mereka sempurna dan tanpa sadar mereka terlalu nyaman satu sama lain dan tidak membiarkan diri mereka masing-masing bertumbuh. Adele merasa menjadi sekat untuk Jacob untuk tumbuh.
Ternyata terlalu nyaman dengan seseorang, kadang membuat kita tidak berkembang. Bertahun setelahnya, Adele akhirnya mengerti bahwa makna hidup bukanlah menemukan dan menjaga cinta.
“Hidup adalah pertumbuhan dan membuka diri ke berbagai pengalaman, sebagian tak menyenangkan, banyak menyakitkan, sementara yang lainnya biasa saja. “
“Tak ada yang namanya kesempurnaan. Karena kesempurnaan adalah pertumbuhan tanpa akhir dan menjalani hidup seutuh-utuhnya.”
Cinta adalah keindahan, kebahagian akan hadir bersamanya. Juga perasaan-perasaan lain yang menyertainnya. Seharusnya, kita bisa bertumbuh terus menerus karenanya. Bukan mengubur segala hasrat dan kesempatan untuk pengalaman-pengalaman lainnya. Cinta itu membebaskan dan proses penyempurnaannya berlangsung seumur hidup.
Mungkinkah ini yang sering kita sebut toxic relationship? Ketika terlalu mencintainya, kamu terlalu menjaganya hingga dia tidak mampu melakukan apa-apa ketika kamu tak bersamanya.
Buku Lima Cerita ini, menyuguhkan banyak cerita lainnya yang akan menemani kalian berproses menjadi dewasa. Bukunya sangat direkomendasikan ketika sekali dalam kehidupan kalian bertanya, apa itu dewasa?
Selamat Membaca
Jatinangor, 14 Mei 2020
Eneng Nunuz R