Apa kabarmu, wahai ketidakmungkinan yang selalu kusemogakan
Kuharapkan semuanya baik-baik saja di kala ini
Saat lipatan jarak ini kian membentang
Kepada malam aku bersimpuh
Di tiap menjelang keberangkatanku menuju alam tidur
Tak bisa kubedakan yang mana ingin, dan yang mana mimpi
Tenggelam dalam lautan kehampaan yang tak lagi terlukiskan
Tersesat di belantara kebingungan
Semoga saja lintasan doa kuasa menyampaikannya
Semoga saja semuanya dapat mempertemukannya
Padamu,,,
Kukirimkan sebuah gejolak debur rasaa yang tak bisa lagi kudeskripsikan
Sebuah puisi yang kuhembuskan dari hirupan namamu tiap tidurku
Meskipun lidahku terlampau kelu
Semoga saja kuasa memangkas antara keyakinanku dengan temaram keraguanmu
Tibalah aku di sini
Di mana ku menyanggupi untuk melepas genggamanku dari kegamangan
Menyekap kesunyian dan kegelisahan
Lalu menyuarakan sisa rindu ini
Dan akhirnya, sampailah pada bait terakhir
Ada yang tak pasti dan kita semua tahu itu apa
Hanya ketidakpastian kan yang tidak pasti?
Tidak apa
Karena tidak pasti pun adalah sebuah jawaban
Dengan balutan tanda tanya yang menyelingkup utuh akannya
Bandung, 25 Juli 2020
(Karya: Reza Raihan)