Hello Makna Kata

Menelisik Makna dalam Untaian Kata

​CASE NUMBER 1 (Bagian 1)

Note: Nama, Tokoh, dan peristiwa dalam cerita ini fiktif belaka. Tidak berkaitan dengan kasus apapun. Murni pemikiran penulis.

Pria paruh baya tersebut hanya bisa termenung melihat belasan cetak foto yang dipegangnya. Kerutan di keningnya menandakan dirinya sedang berpikir keras. Puntung rokok yang bertengger di mulutnya sudah mulai padam dimakan api. Ini sudah rokoknya yang kedelapan, namun pria tersebut belum bisa menemukan titik terang dari permasalahnnya.
Sigra Hermawan namanya, seorang penyelidik di Satreskrim Polsek Bogor. Sudah belasan tahun kiprahnya di dunia kriminalitas dan tindak pidana, namun baru kali ini dia menemukan kasus yang tidak biasa.
Tiga hari yang lalu, jasad seorang wanita ditemukan mengapung disebuah kolam renang di salah satu villa mewah di daerah Puncak. Pada salah satu kaki wanita tersebut terikat sebuah tali yang terhubung dengan karung beras yang masih terisi penuh. Karung tersebut diduga digunakan untuk menambah berat wanita tersebut sehingga dia bisa tenggelam sempurna. Anehnya tidak ada bekas penganiayaan maupun perlawanan pada tubuh wanita tersebut. Kedua tangannya juga dibiarkan bebas tanpa terikat. Hasil otopsi pun menunjukkan tidak ada kekerasan seksual yang terjadi. Jasad wanita tersebut ditemukan oleh penjaga villa yang ingin mengambil kunci dari wanita tersebut.
Penjaga villa, Suroso namanya, mengaku wanita tersebut datang pada hari minggu pagi setelah sebelumnya menelepon untuk memesan villa selama 3 hari. Wanita tersebut memperkenalkan dirinya sebagai Sarah dan mengaku berasal dari Jakarta. Setelah akad sewa dan penyerahan kunci selesai, Suroso kemudian pergi dan meninggalkan villa sepenuhnya kepada Sarah. Setelah 3 hari berselang, Suroso kembali lagi ke villa untuk mengambil kunci dari Sarah. Melihat mobil Sarah masih terparkir di halaman depan, Suroso lantas mengetuk pintu depan beberapa kali. Tidak ada jawaban, Suroso mencoba masuk lewat pagar samping. Hal berikutnya yang terjadi ialah penemuan tubuh Sarah yang sudah tak bernyawa mengapung di kolam renang villa.
Detektif Sigra dan beberapa rekannya sudah berusaha mencari identitas Sarah yang sebenarnya namun masih belum juga berhasil. Dalam tas tangan yang dibawa Sarah tidak terdapat kartu identitas apapun, hanyalah beberapa lembar uang lima puluh ribuan, kunci mobil, dan peralatan rias. Tidak ada handphone maupun alat komunikasi lainnya. Hasil olah tkp pun tidak banyak membantu. Selain sidik jari Sarah tidak ditemukan bukti keberadaan orang lain didalam villa tersebut. Mobil yang dipakai Sarah pun ternyata adalah hasil mobil curian dengan plat nomor palsu.
Tok…Tok…Tok…

Pria muda dengan tampilan seperti preman muncul dari balik pintu membawa setumpuk berkas ditangannya.

“Ada apa Rif?”, Detektif Sigra bertanya pada Arif, salah satu anak buahnya, tanpa mengalihkan pandangan dari foto-foto digenggamannya.

“Ini pak, laporan daftar pencarian orang hilang yang sudah saya rekap dari Polda Metro Jaya sejak minggu lalu. Beberapa orang cocok dengan ciri-ciri fisik pada jasad Sarah. Namun yang paling menarik pak, salah satu orang yang dilaporkan hilang memiliki bekas luka operasi yang sama persis dengan yang dimiliki Sarah”

“Siapa orang itu?”

“Namanya Shabita Adalina pak, seorang pelajar berusia 18 tahun yang dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak  seminggu lalu pak”

” Lalu?”

” Hasil otopsi menunjukkan adanya bekas pemotongan di bagian apenditis Sarah yang menurut keterangan keluarga, Shabita juga pernah melakukan operasi usus buntu beberapa bulan lalu”

“Oke, apa kamu sudah menghubungi keluarga untuk mengkonfirmasinya?”

“Sudah pak. Keluarganya sedang dalam perjalanan menuju RSUD”

“Oke kalau begitu segera siapkan kendaraan, kamu ikut saya menemui keluarganya”

“Siap Pak!”
–bersambung–

Karya: Aurora Fathyaa

Ig: @au_9268

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *